Makalah pengembangan sistem
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Makalah
Pengembangan sistem
Disusun
oleh:
I
Made Dwipayana (65517026)
UNIVERSITAS
TEKNOLOGI INDONESIA
FAKULTAS
KOMPUTER
PRODI
TEKNIK INFORMATIKA
Kata
pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa telah memberikan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah pengembangan
sistem ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak fakultas
komputer. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Badung, 3 September 2020
Penulis
Daftar
isi
Kata pengantar …………………………………………………… ii
Daftar isi ………………………………………………………. iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar
belakang ………..…………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan
masalah …………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan
pembahasan ………………………………………………………… 1
BAB 2 Pembahasan
2.1
Analisis sistem …………….……….. 2
2.2
Langkah – langkah analisis sistem ………. 3
2.3
Pengembangan sistem dan manfaatnya
…………….. 4
2.4
Tahapan – tahapan pengembangan sistem .……. 4
2.5
Metode – metode pengembangan sistem
………… 6
BAB 3 Penutup
3.1
Kesimpulan ……………………………… 16
3.2
Saran …………………………….…….. 16
Daftar pustaka ……….……………………......…
17
BAB
I
Pendahuluan
1.1.
Latar belakang
Dalam
sistem informasi, tidak selamanya dikaitkan dengan teknologi informasi, namun
dengan kemajuan dan berkembangnya jaman mengakibatkan sebuah sistem informasi
tidak lepas dari penggunanaan teknologi informasi.
Sistem sangat dibutuhkan untuk
mempermudah suatu organisai untuk mencapai tujuan tertentu, untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan pengembangan sistem agar dapat
mempermudah dalam pengelolaan sistem tersebut dan dapat mengetahui hal – hal
yang tidak beres pada sistem sebelumnya. Dengan tingginya demand dikalangan
masyarakat dalam kebutuhan informasi, sehingga sistem informasi akan mengalami
perkembangan yang semakin cepat.
1.2.
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas , Adapun rumusan masalah yang didapat, yaitu sebagai
berikut:
1.2.1.
Apa itu analisis sistem dan langkah – langkahnya?
1.2.2.
Apa itu pengembangan sistem dan manfaatnya
1.2.3.
Apa saja metode pengembangan sistem?
1.2.4.
Apa saja kelebihan dan kekurangan pada setiap metode pengembangan sistem?
1.3.
Tujuan pembahasan
Pada rumusan masalah diatas,
diharapkan memperoleh informasi sebagai berikut:
1.3.1.
Mengetahui apa itu analisis sistem dan langkah – langkahnya
1.3.2.
Dapat mengetahui pengembangan sistem dan manfaatnya
1.3.3.
Mengetahui metode pengembangan sistem
1.3.4.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada masing – masing metode pengembangan
sistem.
BAB
II
Pembahasan
2.1.
Analisis sistem
2.1.1.
Definis analisis sistem
Analisis sistem merupakan Langkah –
Langkah penelitian terhadap sebuah sistem yang sudah berjalan dan bertujuan
untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan mempermudah dalam
menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap pengembangan sistem, penelitian yang
dimaksud seperti melihat, memahami, dan mengetahui lebih dalam pada sistem
tersebut, maka seorang analisis harus bisa menyimpulkan apakah sistem tersebut dalam
kondisi baik atau buruk .
Melihat perkembangan jaman yang
semakin pesat, maka sebuah organisasi akan mengalami persaingan dengan
organisasi lainnya, sehingga orgnanisasi akan menggunakan sistem yang bagus
untuk mencapai tujuan atau target yang diiginkan. Maka dari itu seorang
analisis sistem harus bisa merancang dan mengembangkan sistem untuk dapat
direncanakan secara matang untuk mencapai target yang lebih baik dari
sebelumnya.
2.1.2.
Pengertian analisis sistem menurut para ahli
2.1.2.1.
Sarzinger, J.W.,Jackson, R.B., dan Burd, S.D (2010,p4)
Menurut
Sarzinger, J.W.,Jackson, R.B., dan Burd, S.D adalah “Proses pemahaman dan
penentuan secara rinci apa yang seharusnya dicapai oleh sistem informasi”.
2.1.2.2.
Jimmy L. Goal (2008:73)
Menurut
Jimmy L. Goal adalah “ Sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian – bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan
yang terrjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diususlkan perbaikan
– perbaikannya”.
2.1.2.3.
Al Fatta (2007:4)
Menurut
Al Fatta analisis sistem merupakan “Teknik pemecahan masalah yang menguraikan
bagian – bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian – bagian komponen
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.
2.2.
Langkah – langkah analisis sistem
Tahapan analisis sistem dilakukan
setelah tahap rencana dan sebelum tahap desain, Langkah analisis sangat penting
karena jika terjadi kesalahan saat melekakukan analisis sistem maka akan
menyebabkan kesalahan juga pada tahap selanjtunya.
Langkah – langkah analisis sistem
sebagai berikut;
2.2.1.
Indentify, yaitu proses yang dilakukan guna mengidentifikasi masalah, yang
perlu dilakukan antara lain:
2.2.1.1.
Mengidentifikasi penyebab masalah
2.2.1.2.
Mengidentifikasi titik keputusan
2.2.1.3Mengidentifikasi
personil – personil kunci
2.2.2.
Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara menganalisa
cara kerja dari sistem yang berjalan. Hal yang perlu dilakukan:
2.2.2.1. Menentukan jenis penelitian
2.2.2.2.
Merencanakan jadwal penelitian
2.2.2.3.
Mengatur jadwal wawancara
2.2.2.4.
Mengatur jadwal observasi
2.2.2.5.
Membuat agenda wawancara
2.2.2.6.
Mengumpulkan hasil penelitian
2.2.3.
Analyze, yaitu melakakukan Analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan
diantaranya:
2.2.3.1. Menganalisis kelemahan sistem
2.2.3.2. Menganalisis kebutuhan informasi
bagi manajemen (user)
2.2.4.
Report, Membuat laporan dari hasil analisis yang telah diakukan dalam kurun
waktu tertentu. Tujuan adanya laporan yaitu;
2.2.4.1. Sebagai laporan bahwa proses
analisis telah selesai dilakukan
2.2.4.2.
Meluruskan kesalahan - kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses
analisis yang tidak sesuai menurut mnajemen.
2.2.4.3.Meminta
persetujuan manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.
2.3.
Pengembangan sistem dan manfaatnya
Pengembangan sistem merupakan sebuah
metode untuk merancang sistem yang baru untuk memperbarui sistem lama secara
menyeluruh atau memperbaiki sistem yang telah ada,
Kriteria sistem lama yang perlu
diperbaiki atau diperbatui sebagai berikut:
2.3.1.
Adanya masalah – masalah yang muncul dari sistem lama, seperti
2.3.1.1.
Sistem tidak beroperasi sesuai yang diharapkan
2.3.1.2.
Pertumbuhan organisasi, yaitu kebutuhan informasi yang semakin luas, jumlah
data yang diolah bertambah, dan perubahan prinsip akuntansi
2.3.2.
Untuk meraih kesempatan
Organisasi
mulai merasakan kebutuhan sistem informasi sehingga dapat mendukung pengambilan
yang dilakukan oleh manajemen.
2.3.3.Adanya
instruksi.
Perancangan
sistem baru guna mendukung adanya instruksi dari atasan atau dari luar
orgnisasi seperti aturan pemerintah, karena pengembangan dari sistem lama ke
yang baru diharapkan adanya peningkatan sebagai berikut:
2.3.3.1.
Performance, kinerja sistem baru yang lebih efektif dalam penggunaan waktu,
sehingga mempersingkat adanya penundaan pekerjaan .
2.3.3.2.
Information, meningkatkan kualitas informasi yang ditampilkan
2.3.3.3.
Economy, meningkatkan keuntungan dan menurunkan biaya yang digunakan tetapi
dengan hasil yang maksimal.
2.3.3.4.
Control, meningkatkan pengendalian untuk mendeteksi terjadinya kesalahan maupun
kecurangan yang tidak diinginkan.
2.3.3.5.
Service, peningkatan pada pelayanan pada sistem.
2.4.
Tahapan – tahapan pengembangan sistem
Secara garis besar ada 6 langkah
yang bisa dijadikan patokan model dalam membuat pengembangan sistem, yaitu
perencanaan, analisis, desain,konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi.
2.4.1.
Survei sistem
Survei
sistem langkah awal merupakan meninvestigasi kebutuhan penggunan.untuk
mengtahui ruang lingkup aplikasi yang akan dikembangkan beserta rencana tahapan
pengembang (mulai dari nol atau prototype.
2.4.2.
Analisis
Analisis
merupakan sebuah tehnik pemecahan masalah yang mendekomposisikan sebuah sistem
menjadi komponen – komponen penyusunnya untuk dipelajari lebih lanjut bagaimana
sistem tersebut bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainnya. Perlunya
analisis siste yaitu sebagai problem solving, kebutuhan baru dalam
organisasi,dan keinginan meningkatkan performansi sistm secara keseluruhan.
2.4.3.
Desain sistem
Desain memilik konsentrasi pada
bagaimanan sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada tahap analisis, desain
bermanfaat untuk memberikan gambaran blue print rancang bangun sistem nantinya,
yang berisi penuntun (guideline) untuk programmer dalam membat aplikasi.
Beberapa hal yang dilakukan dalam desain sistem:
2.4.3.1.Pemodelan
sistem
2.4.3.2.
Desain basis data
2.4.3.3.
Desain aplikasi
2.4.3.4.
Desain perangkat keras atau jaringan
2.4.3.5.
Desain jabatan atau deskripsi pengguna
2.4.4.
Pembuatan sistem
Membuat aplikasi berdasarkan
rancangan yang telah dibuat selain aplikasi, perlunya pembuatan buku panduan
penggunaan aplikasi agar memmudahkan saat melakukan training pada saat
implementas. Lakukan pengujian aplikasi diantaranya:
2.4.4.1.
Uji performa
2.4.4.2.
Uji program logic atau sintaks
2.4.4.3.
Uji implementasi bisnis rules
2.4.4.4.
Uji faktor manusia
2.4.4.5.
Uji bisnis prosedur
2.4.4.6.
Uji efisiensi input
2.4.4.7.
Uji output
2.4.5.
implementasi sistem
Pada tahap ini, lakukanlah persiapan
secara matang terhadap perangkat keras, perangkat lunak, dan fasilitas
pendukung lainnya. Hal penting lainnya yang juga harus diperhatikan:
2.4.5.1.
.Konversi
2.4.5.2.
Pelatihan
2.4.5.3.
Uji penerimaan
2.4.6.
Pemeliharaan sistem
Langkah pemeliharaan sistem menyangkut
seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran , dan
penyempurnaan siste yang telah dioperasikan
Beberapa
hal yang dilakukan:
2.4.6.1.
Pemantauan pengoperasian
Melibatkan
tim pengembang untuk memantau secara langsung pada waktu – waktu tertentu
mengenai bagaimana pihak – pihak pengguna mengoperasikan sistem yang dibuat.
2.4.6.2.
Antisipasi gangguan (bug)
2.4.6.3.
Melakukan penyempurnaan
2.4.6.4.Menagantisipasi
factor – factor luar Virus, keruskan perangkat keras / lunak.
2.5.
Metode – metode pengembangan sistem
Proses pengembangan perangkat
lunak merupakan langkah – langkah yang
bertujuan untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan untuk menyukseskan
proyek pengembangan sistem melaui tahapan tahapan tertentu. Dalam proses
tersebut terdapat beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu sebagai
berikut:
2.5.1.
Model Sekuensial Liniear atau Waterfall Development Model
Model
Sekuensial Liniear atau disebut Waterfall Development Model, merupakan model
pengembangan perangkat lunak paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini
memberikan sebuah pendekatan perkembangan
perangkat lunak secara sistematik dan sekuensial yang dimulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh tahapan analisis. desain, kode,
pengujian, dan pemeliharaan.
2.5.1.1.
Tahapan – tahapan Waterfall Development Model atau Model Sekuensial Liniear
2.5.1.1.1.
Rekayasa dan pemodelan sistem atau informasi
Pada
langkah awal dengan membangun keseluruhan elemen sistem dan memilah bagian
-bagian mana yang akan dijadikan bahan pengembangan perangkat lunak, dengan
memperhatikan hubungan dengan Hardware,User, dan Database.
2.5.1.1.2.
Analisis kebutuhan perangkat lunak
Pada proses ini, dilakukan penganalisaan
dan pengumpulan kebutuhan sistem yang meliputi domain informasi, fungsi yang
dibutuhkan untuk performa dan antarmuka. Hasil Analisa dan dan pengumpulan
tersebut didukemtasikan dan diperlihatkan Kembali kepada pelangga.
2.5.1.1.3.
Desain
Langkah berikutnya, dilakukan penerjemahan
syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat unak yang dapat diperkirakan
sebelum dibuatnya proses pengkodean (Coding). Proses ini berfokus pada struktur
data, arsitektur perangkat lunak, represtasi intertace, dan detail algoritma
perosedural
2.5.1.1.4.Pengkodean
atau coding
Merupakan proses menterjemahkan perncangan
desain ke bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin menggunakan Bahasa
pemrograman.
2.5.1.1.5.
Pengujian
Setelah pengkodean, selanjutnya dilakukan
uji coba pada program pperangkat lunak, baik penguijian internal mamupun
pengujian eksternal fungsional untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya
kesalahan dan memeriksa apakah hasi dari pengembangan tersebut sesuai dengan
hasi yang diinginkan .
2.5.1.1.6.
Pemeliharaan
Pada peroses pemeliharaan merupakan bagian
terakhir dari tahap pengembangan dan dilakukan setelah perangkat lunak
dipergunkan, kegiatan yang diakukan pada tahap ini antara lain:
2.5.1.1.6.1. Corrective
maintenance, yaitu memperbaiki apabila terjadi kesalahan pada perangkat lunak,
saat awal terdeteksinya pada perangkat lunak yang sedang digunakan
2.5.1.1.6.2. Adaptive
maintenance, yaitu dilakukan penyesuain atau perubahan sesuai dengan lingkungan
yang baru, seperti perangkat keras/hardware, pheriperal, sistem operasi atau
perkembangan sistem komputer, seperti penambahan driver dan lain sebagainya.
2.5.1.1.6.3. Perfective maintenance,
bila perangkat lunak sudah berhasil digunakan oleh pemakai atau user, maka
pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi –
fungsi tambahan seperti peningkatan kinerja, dsb.
2.5.1.2.
Contoh implementasi pengembangan waterfall development model
Pada
pembuatan program pendaftaran online pada suatu instansi Pendidikan, program
ini akan memudahkan dalam proses pendaftaran siswa baru, karena dapat dilakukan
secara online dan tidak perlu ke sekolah. Penjelasan teknisnya sebagai berikut:
2.5.1.2.1.
Sistem program dibuat menggunakan Bahasa pemrograman PHP, dengan menggunakan
sistem database MySQL, dan diaplikasinkan pada PC (Personal Computer) dengan
sistem operasi microsotf windows, linux dan lain lain
2.5.1.2.2.
Setelah program selesai dibuat dan kemudian digunakan oleh user, programmer
akan memelihara serta menambah atau menyesuaikn program dengan kebutuhan serta
kondisi user.
2.5.1.3.
Kelebihan dan kekurangan model Waterfall
2.5.1.3.1.
Kelebihan
2.5.1.3.1.1.
Tahapan proses pengembangan tetap (pasti), mudah diaplikasikan, dan prosesnya
teratur.
2.5.1.3.1.2.
Cocok dipakai pada program yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga
meminimalisir kesalahan.
2.5.1.3.1.3.
Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas
yang baik.
2.5.1.3.1.4.
Dokumen pengembangan terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan
dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
2.5.1.3.2.
Kekurangan
2.5.1.3.2.1. Proyek yang
sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan sehingga
perubahan yang tejadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan oleh
pengembang harus diuba Kembali sering menyebabkan masalah baru.
2.5.1.3.2.2. Terjadinya
pembagian proyek menjadi tahap – tahap yang tidak fleksibel karena komitmen
harus dilakukan pada tahap awal proses.
2.5.1.3.2.3. Sulit untuk
mengalami perubahan kebutuhan yang diigninkan oleh customer atau pelanggan.
2.5.1.3.2.4. Pelanggan
harus sabar menanti produk selesai , karen dikerjakan bertahap dan proses pengerjaannya akan berlanjut ke
setiap tahapan bia tahap sebelumnya sudah benar – benar selesai.
2.5.1.3.2.5. Perubahan
ditengah pengerjaan akan membuat kebinguna oleh pengembang yang sedang membuat
produk
2.5.1.3.2.6. Adanya waktu
kosong bagi pengembang, karena harus menunggu timpengembang lainnya menuntaskan
pekerjaannya.
2.5.2.
Model V
Model V merupakan perluasan dari
model waterfall, karena langkah – langkahnya memiliki kesamaan dengan model
waterfall, jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linearm namun
dalam model v ini proses dilakkan bercabang. Dalam movel V ini digambarkan
hubungan antara tahap pengembangan software dengan langkah pengujiannya.
2.5.2.1.
Berikut adalah tahapan dan tahap
pengujiannya:
2.5.2.1.1.Requirement
analysis & Acceptance Testing
Tahap
ini sama seperti yang terdapat pada model waterfall, keluaran dari tahap ini
adalah dokumentasi kebutuhan penggunan. Acceptance testing merupakan tahap yang
akan mengkaji apakah dokumentasi yag dihasilkan tersebut dapat diterima oleh
para pengguna atau tidak.
2.5.2.1.2.
System Design dan system testing
Dalam
tahap ini analisis sistem mulai merancang sistem mngarahh pada dokumentasi
kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari
langkah ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara
umum, struktur data, dan lain lain. Selain itu langkah ini jua menghasilkan
contoh tampilan windows dan juga dokumentasi tehnik yang lain seperti entity
diagram dan data dictionary.
2.5.2.1.3.
Architecture Design dan integration testing
Disebut
juga High level design, dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan
berdasar kepada beberapa hal seperti pemakaian Kembali setiap modul,
ketergantungan table dalam basis data, hubungan antar interface, detail
teknologi yang dipakai.
2.5.2.1.4.
Module design dan unit testing
Disebut
juga dengan low level design, perancangan dipecah menjadi modul – modul yang
lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasaan yang cukup singkat untuk
memudahkan programmer untuk melakukan coding, langkah ini menghasilkan spesifikasi
program seperti fungsi dan logika, pesan kesalahan, proses input – output untuk
tiap modul, dan lain lain.
2.5.2.1.5.
Coding,
Dalam
tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.
2.5.2.2.
Keuntungan dan kerugian model V
2.5.2.2.1.
Kuntungan
2.5.2.2.1.1. Bahasa yang
digunakan formal, sehingga meminimalkan kesalahan karena adanya tes pada setiap
prosesnya.
2.5.2.2.1.2.
Penyesuain yang cepat pada project yang baru
2.5.2.2.1.3.
Memudahkan dalam membat dokumen project
2.5.2.2.1.4.
Biaya yang murah dalam peraatan dan modifikasinya
2.5.2.2.2.
Kerugian
2.5.2.2.2.1.
Aktivitas model v hanya focus pada project saja.
2.5.2.2.2.2.
Prosesnya hanya secara sementaram, Ketika project selesai jalannya proses model
dihentikan, jadi tidak berlangsung keseluruh organisasi
2.5.2.2.2.3.
Metode yang ditawarkan terbatas.
2.5.2.2.2.4.
Model yang hanya digunakan sekali dalam suatu project
2.5.3.
Model Prototype
Prototype
dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan istilah purwarupa, istilah tersebut berarti
model awal atau rancangan sementara yang masih membutuhkan berbagai penyesuaian
sebelum dinyatakan telah memenuhi hasil yang diinginkan. Dalam model prototype
prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada
pelanggan dan pelanggan debrikan kesempatan untuk memberikan masukkan sehingga
perangkat lunak yang dihasilkan akan sesuai pada hasil yang diinginkan .
2.5.3.1.
Berikut merupakan tahapan dari model prototype:
2.5.3.1.1.
Pengumpulan kebutuhan, pelanggan dan pengembang Bersama sama mendefinisikan
format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis
besar sistem yang akan dibuat.
2.5.3.1.2.
Membangun prototyping, membangun prototyping dengan membuat perancangan
semantara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan, seperti membuat input
dan membuat format output.
2.5.3.1.3.
Evaluasi, evaluasi ini dilakukan oleh pe;anggan, guna memastikan prototype yang
sudah diangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum, jika sudah
sesuai maka langkah selanjutnya akan diambil namun jika tidak akan dilakukan
revisi.
2.5.3.1.4.
Coding, dalam tahap ini prototype yang sudah disepakati diterjemahkan kedalam
Bahasa pemrograman yang sesuai.
2.5.3.1.5.
Uji coba sistem, setelah sistem menjadi suatu perangkat lunak yang siap
dipakai, selanjutnya akan dilakukan peroses pengujian, pengujian yang diakukan
dengan white box, back box, basis path, pengujian arsitektur dll.
2.5.3.1.6.
Menggunakan sistem, perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan dan
siap untuk digunakan.
2.5.3.2.
Contoh prototype
Sebuah
rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya.
Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa
saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program
tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan.
Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai
kembali di lakukan.
2.5.3.3.
Kelebihan dan kekurangan
2.5.3.3.1.
Kelebihan
2.5.3.3.1.1.
Pelanggan berpartisipasi aktif dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah
disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
2.5.3.3.1.2.
Penentuan kebutuhan lebih mudah
diwujudkan.
2.5.3.3.1.3.
Mempersingkat waktu pengembangan
produk perangkat lunak.
2.5.3.3.1.4.
Adanya komunikasi yang baik antara
pengembang dan pelanggan.
2.5.3.3.1.5.
Pengembang dapat bekerja lebih baik
dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
2.5.3.3.1.6.
Lebih menghemat waktu dalam
pengembangan sistem.
2.5.3.3.1.7.
Penerapan menjadi lebih mudah karena
pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.
2.5.3.3.2.
Kekurangan
2.5.3.3.2.1.
Proses analisis dan perancangan singkat.
2.5.3.3.2.2.
Kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
2.5.3.3.2.3.
Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi
pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan
kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
2.5.4.
Model RAD ( Rapid Application Development).
Metode
ini menggunakan pendekatan iterktif dan incremental namun lebih menkankan pada
tenggat waktu dan efisiensi biaya sesuai kebutuhan, proses pengembangan dengan
metode ini dianggap lebih singkat, karena semua pihak pengemban maupun pelanggan
terlibat secara aktif dalam setiap proses hingga hasil dapat tercapai, selain
itu tahapan kerja pada metode ini relative lebih sedikit.a.
2.5.4.1.
Berikut langkah langkah dari metode RAD.
2.5.4.1.1 Bussiness
modelling
Tingkat ini untuk mencari aliran informasi
yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
2.5.4.1.1.1.
Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis ?
2.5.4.1.1.2.
Informasi apa yang dimunulkan?
2.5.4.1.1.3.
Dimana informasi digunakan ?
2.5.4.1.1.4.
Siapa yang memprosesnya ?
2.5.4.1.2. Data modeling
Aliran informasi yang didefinisikan
sebagai bagian dari fase business modelling disaring ke dalam serangkaian objek
data yang dibutuhkanuntuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (atribut)
masing – masing objek diidentifikasi dan hubungn antar objek – objek tersebut
2.5.4.1.3. Proses
modelling
Aliran
informasi yang didefinisikan didalam fase data odelling, ditransformasikan
untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi
bisnis. Gambaran pemrosesan yang diciptakan untuk menambah, memodifikasi,
menghapus, dan mendapatkan Kembali sebuah objek data.
2.5.4.1.4.
Application generation
Selain menggunakan Bahasa
pemrograman generasi ke 3, RAD juga memakai komponen program yang telah ada
atau emnciptakan komponen yang bisa dipakai lagi, alat bantu bisa dipakai untuk
memfasilitasi instruksi perangkat lunak.
2.5.4.1.5. Testing dan
turnover
Karena proses RAD menekankan pada
pemakaian Kembali, benyak komponen program telah diuji, hal ini mengurangi
keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua
interface harus dilatih secara penuh.\
2.5.4.2. Kelebihan dan kekurangan
2.5.4.2.1.
Kelebihan
2.5.4.2.1.1. Lebih efektif dari model
waterfalldalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
2.5.4.2.1.2. Cocok untuk project yang
memerlukan waktu yang relative singkat
2.5.4.2.1.3. Mempunyai kemampuan untuk
menggunakan komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari
awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebiih singkat dan efisien.
2.5.4.2.2.
Kekurangan
.5.4.2.2.1. Model ini menuntut pengemabang
dan pelanggan memilki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire, yang diperlukan
untuk melengkapi sistem di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek, jika komitmen
itu tidak ada maka project RAD akan gagal.
2.5.4.2.2.2. Tidak semua aplikasi sesuai
untuk RAD, bila sistem tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan
kompoen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah.
2.5.4.2.2.3. Membutuhkan tenaga kerja yang
banyak untuk menyelesaikan sebuah project dalam skala besar.
2.5.4.2.2.4. Jika da perubahan ditengah –
tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan
pelanggan.
2.5.4.1.4.
Application generation
Selain menggunakan Bahasa
pemrograman generasi ke 3, RAD juga memakai komponen program yang telah ada
atau emnciptakan komponen yang bisa dipakai lagi, alat bantu bisa dipakai untuk
memfasilitasi instruksi perangkat lunak.
2.5.4.1.5. Testing dan
turnover
Karena proses RAD menekankan pada
pemakaian Kembali, benyak komponen program telah diuji, hal ini mengurangi
keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua
interface harus dilatih secara penuh.\
2.5.4.2. Kelebihan dan kekurangan
2.5.4.2.1.
Kelebihan
2.5.4.2.1.1. Lebih efektif dari model
waterfalldalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan
2.5.4.2.1.2. Cocok untuk project yang
memerlukan waktu yang relative singkat
2.5.4.2.1.3. Mempunyai kemampuan untuk
menggunakan komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari
awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebiih singkat dan efisien.
2.5.4.2.2.
Kekurangan
.5.4.2.2.1. Model ini menuntut pengemabang
dan pelanggan memilki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire, yang diperlukan
untuk melengkapi sistem di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek, jika
komitmen itu tidak ada maka project RAD akan gagal.
2.5.4.2.2.2. Tidak semua aplikasi sesuai
untuk RAD, bila sistem tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan
kompoen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah.
2.5.4.2.2.3. Membutuhkan tenaga kerja yang
banyak untuk menyelesaikan sebuah project dalam skala besar.
2.5.4.2.2.4.
Jika ada perubahan ditengah – tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru
antara pengembang dan pelanggan.
BAB III
Kesimpulan
3.1.
Kesimpulan
Pada dasarnya analisis sistem merupakan
Langkah – Langkah penelitian terhadap sebuah sistem yang sudah berjalan dan
bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan mempermudah
dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap pengembangan sistem, penelitian
yang dimaksud seperti melihat, memahami, dan mengetahui lebih dalam pada sistem
tersebut.
Hal ini diperlukan oleh perusahaan untuk
mengikuti perkembagan jaman sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain dan
dapat mengikuti regulasi dari pemerintah dalam menyediakan sistem informasi,
dapat diketahui dari hasil pembahasaan diatasa bahwasannya ada beberapa metode
pengembangan dari sistem informasi itu sendiri.
Diantaranya model waterflow, model V,
model prototype dan model RAD. Dimana setiap model memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam pengembangan sistem informasi, dimana tim analisis dapat
memilih sesuai kebutuhan perusahaan yang akan melakukan pengembangan sistem.
3.2.
Saran
Penulis menyadari bahwa laporan diatas banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan laporan
dalam kesimpulan di atas.
Daftar Pustaka
Sunandar, Iman. 29 Mei 2013. “Tahap – tahap pengembangan
sistem informasai”. http://imansunandar14.blogspot.com/2013/05/tahap-tahap-pengembangan-sistem.html.
Diakses 2 September 2020, pukul 20.30.
Anonym. “17 Pengertian Analisis
Sistem Menurut Para Ahli (Bahas Lengkap)”. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-analisis-sistem-menurut-para-ahli.html.
Diakses 1 september 2020, pukul 11.29.
Amrie. 27 Maret 2018. “Macam – Macam
metode pengembangan perangkat lunak”. https://amrie1112.wordpress.com/2018/03/27/macam-macam-metode-pengembangan-perangkat-lunak/.
Diakses 1 September 2020 pukul 08.47.
Ichsan, Nur. “Waterfall dan
Prototyping (Metode Pengembangan Sistem)”. http://nurichsan.blog.unsoed.ac.id/2010/11/19/metode-pengembangan-waterfall-prototyping/.
Diakses 1 September 2020. Pukul 08.40.
Trimfirdiyanto. 25 Agustus 2014 “Model
– Model Pengembangan Perangkat Lunak Beserta Contoh Penerapannya”. https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/.
Diakses 1 September 2020, pukul 08.30.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar